oleh: Bambang Priono
David Hume lahir pada tanggal 26 April 1711. Hume merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara, keluarganya merupakan keluarga sederhana yang tinggal di Berwickshire Skotlandia, dekat Edinburgh. Bapaknya meninggal pada saat Hume berusia 2 tahun, kemudian Hume dibesarkan oleh Ibunya dan sering diajak oleh pamannya untuk menghadiri kebaktian di Gereja. Pada tahun 1723, Hume masuk masuk ke Universitas Edinburgh. Hume secara giat mempelajari sejarah dan sastra, serta filsafat kuno dan modern, juga mempelajari matematika dan ilmu-ilmu kontemporer. Keluarga Hume menyarankan kepada Hume untuk menggeluti bidang hukum, tetapi Hume lebih suka mendalami hasil karya penulis-penulis klasik. Mengejar cita-citanya menjadi cendekiawan dan seorang filsuf, Hume mengikuti pendidikan khusus tentang membaca dan refleksi selama 3 tahun.
Pada bulan Maret 1734, saat berusia 23 tahun, Hume pergi ke London untuk mempelajari dunia bisnis dari seorang pedagang disana, tetapi dia mengalami kegagalan untuk menekuni bidang bisnis yang ditandai dengan beberapa bulan kemudian dia pergi lagi ke Prancis. Hume tinggal di Prancis selama 3 tahun sampai ia menyelesaikan buku pertamanya, “A Treatise of Human Nature”.
Hume kembali ke Inggris pada tahun 1737 untuk menyelesaikan risalatnya sehingga siap untuk dipublikasikan. Dengan bantuan Bishop Butler, Hume memperbaiki naskahnya, menghilangkan pembahasan kontroversialnya tentang hal-hal yang belum dapat dipercaya, sehingga menghasilkan karya-karya terbaiknya. Buku pertama, Of the Understanding, dan buku kedua, Of the Passions, telah diterbitkan dengan tidak mencantumkan namanya pada tahun 1739. Buku ketiga, Of Morals, terbit pada tahun 1740 yang dikenal dengan baik sebagai ringkasan dari kedua buku pertamanya. Walaupun ada beberapa penulis lainnya, seperti Adam Smith, mengaku sebagai penulis dari ringkasan tersebut, namun para peneliti setuju bahwa ringkasan tersebut merupakan karya dari David Hume. Ciri-ciri dari ringkasan tersebut sangat ketara, secara jelas berisi tentang “satu penjelasan sederhana” yang khusus disebutkan dan bentuknnya dapat dipercayai sebagai hasil karya dari David Hume.
Pada tahun 1741 dan tahun 1742, hume menerbitkan kedua jilid esei-nya, Moral dan Political. Esei tersebut ditulis dalam gaya bahasa yang baik dan lebih sukses dari risalat yang dia terbitkan sebelumnya.
Pada tahun 1744-1745, hume dicalonkan sebagai pimpinan dari fakultas filsafat moral pada Universitas Edinburgh. Jabatan tersebut sebelumnya diisi oleh John pringle, dan yang dicalonkan sebagai pemimpin selanjutnya adalah Hume dan William Cleghorn. Anggota dewan pemerintahan Kota Edinburgh merupakan penanggung jawab dari pemilihan pergantian posisi tersebut. Banyak yang mengkritisi Hume tetang bebarapa tulisannya yang memuat tentang anti-agama.
Pada tahun 1745, Hume menerima sebuah tawaran dari pimpinan St Clair untuk mendampinginya sebagai seorang sekretaris. Hume mengenakan pakaian seragam kantor dan menemani perjalanan pimpinan St Clair sampai tahun 1748. Pada tahun 1748 Hume menerbitkan sebuah karangan bebasnya, dengan judul “Enquiry Concerning Human Understanding”, yang lebih terkenal dari risalat buku pertamanya. Penelitian ini juga memuat dua bagian yang tidak ditemukan pada Risalat dan memuat perlawanan terhadap kepercayaan keagamaan: “Of Miracles” dan sebuah pembahasan yang berjudul “Of a Particular Providence and of a Future State”.
Pada tahun 1751, Hume menerbitkan “Enquiry concerning the Principles of Morals”, dimana isinya sangat berbeda dengan risalat pada buku ketiganya. Di tahun 1751 juga, Hume menerbitkan naskah pidatonya yang berisi tentang hal-hal politis, yang memperoleh pujian dan mempengaruhi beberapa ekonom seperti Adam Smith, Godwin, and Thomas Malthus.
Pada tahun 1751-1752, Hume mencoba menjadi dosen filsafat di Universitas Glasgow, tetapi kembali gagal. Pada tahun 1752 Hume bekerja sebagai pustakawan pada perpustakaan bagian hukum di Edinburgh yang sangat mendukung Hume untuk mengembangkan minatnya dalam mempelajari sejarah. Disana Hume banyak menulis karyanya yang terkenal, yaitu enam jilid History of England (yang diterbitkan pada dari tahun 1754 sampai 1762).
Pada tahun 1756, satu jilid dari esei Hume yang diberi judul “Five Dissertations” telaj dicetak dan siap untuk diterbitkan. Esei tersebut yaitu “The Natural History of Religion,” (2) “Of the Passions,” (3) “Of Tragedy,” (4) “Of Suicide,” dan (5) “Of the Immortality of the Soul.” Selanjutnya, hume menulis esei yang baru, “Of the Standard of Taste” , disisipkan ke dalam “Five Dissertations” tetapi Hume. Naskah yang telah tercetak dari “Five Dissertations”, disisipkan sebuah esei yang baru, “Of the Standard of Taste”, tetapi Hume menghilangkan dua esei yang ada sehingga hanya ada empat esei, sehingga dinamakan “Four Dissertations” yang diterbitkan pada bulan januari 1757.
Selama Hume mengerjakan Four Dissertations, Hume menyelesaikan tulisan terakhirnya, “The History of England”. Pada tahun 1763, saat berumur 50 tahun, Hume diundang untuk menemani seorang bangsawan yang berasal dari Herford menuju paris, dengan besar harapan akan menjadi sekretaris bangsawan tersebut. Hume kembali ke Edinburgh pada tahun 1766 dan mengembangkan hubungan dengan orang-orang penting disana. Jean Jacques Rousseau, seorang anggota pemerintahan yang pada tahun 1766 dipindah tugaskan oleh dewan pemerintah dari Switzerland ke Berne karen masalah politik. Hume menawarkan perlindungan kepada Rousseau di Inggris dan menjadikan dia sebagai pensiunan pemerintahan disana. Di Inggris, Rousseau dicurigai oleh banyak orang dan merubah opini publik terhadap Hume, bahwa Hume berekongkol dengan Rousseau. Hume menyebarkan brosur untuk membela aksinya dan berhasil membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.
Di Edinburgh, Hume menghabiskan sisa hidupnya dengan meninjau kembali dan menambahkan karya-karyanya, dan bersosialisasi dengan teman-temannya di perkumpulan para intelektual Edinburgh. Pada tahun 1776, saat berumur 65 tahun, hume meninggal karena sakit yang menyerangnya selama beberapa bulan.
Setelah kematiannya, nama hume diambil menjadi bagian penting dalam seluruh karyanya yang belum diterbitkan. Teman-teman hume, seperti Adam Smith dan S. J. Pratt, mengemukakan pidato kematian yang mengharukan, yang dapat menceritakan bagaimana Hume meninggal tanpa menyinggung tentang alam baka. Dua tahun kemudian, yaitu tahun 1779, muncul pembahasan tentang Hume. Lagi-lagi, menimbulkan tanggapan yang beraneka ragam. Pengagum Hume menjadikan Hume sebagai penulis yang handal, yang berhasil mencantumkan kritik keagamaan menjadi hal yang berbahaya bagi keberadaan agama. Akhirnya, pada tahun 1782, esei Hume yang tersembunyi tentang bunuh diri dan tenang kehidupan yang kekal diterbitkan.
Bagi hume, semua hal yang dapat dipikirkan (Persepsi) berasal dari sensasi atau dari refleksi. Dia membagi persepsi menjadi dua kategori, dibedakan berdasarkan perbedaan tingkatan dari keterpaksaan dan kesediaan untuk melakukannya. Persepsi kita yang lemah, ide-ide, merupakan hasil dari pengalaman hidup kita.
Hume memulai risalat pada buku pertamanya dan penelitian yang ada pada esei pertamanya dengan memperhitungkan kesan dan ide-ide, karena dia berfikir bahwa semua isi dari pertanyaan filosofis dapat ditanyakan dan dijawab dengan kedua hal tersebut.
Walaupun kita mengubah dan menggabungkan ide-ide yang ada dalam imajinasi menjadi bentuk ide-ide yang kompleks dari benda-benda yang belum kita alami, hume menyatakan bahwa daya kreatif kita tidak akan melebihi dari material-material yang kita tangkap dari indra dan pengalaman. Ide-ide yang kompleks merupakan susunan dari ide-ide yang sederhana, dimana terdiri dari salinan kesan-kesan sederhana yang telah diperoleh, kemudian meraka dicocokkan dan dicari hal-hal yang benar-benar sama. Hume memperkenalkan dalil umum ini sebagai prinsip pertamanya pada “science of human nature”. Biasa disebut dengan prinsip salinan (Copy Principle), menjadikan Hume mendapat tempat khusus dalam dunia empiricism.
Hume menggunakan Prinsip Salinannya untuk menemukan kembali prinsip salinan dalam catatannya tentang definisi yang lebih mendalam dan menjadi bagian penting dalam sistem kerjanya. Sebagai diagnosa Hume dari pernyataannya tentang metaphisic yang tradisional, dia mengungkapkan bahwa “penghalang utama bagi kemajuan kita dalam moral dan ilmu metafisik adalah ketidak-jelasan dari ide-ide dan keambiguan dari ide-ide tersebut”. Akan tetapi, Hume dapat menunjukkan bahwa definisi yang convensional memberikan hasil yang membingungkan, yaitu dengan mengganti kata yang searti sebagai dasar dan akan menghasilkan definisi yang berputar-putar.
Pemikiran Hume tentang definisi memberikan kejelasan tentang kandungan kognitif dari kata-kata dan ide-ide. Hume menggunakan ujian sederhana untuk menentukan kandungan kognitif tersebut. Dimulai dengan sebuah istilah. Tanyakan tentang ide apa yang mempunyai hubungan dengan istilah tersebut. Jika tidak ditemukan banyak ide, maka istilah tersebut tidak memiliki kandungan kognitif. Tetapi ini memiliki perbedaan yang mencolok dalam filsafat dan teologi, jika ada sebuah ide yang memiliki hubungan dengan istilah tersebut, dan kompleks, kembalikan ke ide-ide yang sederhana dan susunlah, kemudian hubungkan ide-ide yang sederhana tersebut dengan istilah semula. Jika terdapat ketidakjelasan pada beberapa bagian dalam proses ini, maka ide dalam pertanyaan semula tidak meiliki kandungan kognitif.
Referensi:
Ahmad Tafsir. 2000. Filsafat Ilmu, Akal dan Hati Sejak Thales sampai Capra, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
David Hume : http://plato.stanford.edu/entries/hume/#LifWor
David Hume : http://ovis.ui.ac.id/wiki/David_Hume#Education
David Hume : http://ourcivilisation.com/smartboard/shop/humed/about.htm
Harold H. Titus. 1975. The Range of Philosofhy, 3th Edition, California: Wadsworth Publishing Company
Harold H. Titus, alih bahasa oleh H. M. Rasjidi, 1984. Persoalan-persoalan Filsafat. Jakarta: P.T. Bulan Bintang.
Hume; Life and Writings : http://www.iep.utm.edu/humelife/
Selasa, 12 Januari 2010
Langganan:
Komentar (Atom)